BANDUNG – METROPAGI.COM || Tim Peneliti dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Widyatama yang diketuai oleh Dr. Ervina CM Simatupang, M.Hum., melakukan kegiatan PKM dengan menggelar Forum Diskusi bertajuk “Mental Health Awareness at Workplace” dengan peserta merupakan seluruh staf Hotel Courtyard by Marriott Bandung Dago, Jumat, 06 Oktober 2023.
Kegiatan pengabdian tersebut dihadiri oleh lima anggota tim, yaitu Dr. Hero Gunawan, Puspita Sari M.Hum., Susiyanti Rusyan, M.Hum., Dianita, M.Hum., dan dua mahasiswa aktif Prodi Bahasa Inggris, yaitu Anne Merialfianti dan Sefina Putri Miharsa.
Turut bergabung pula GM Hotel Courtyard by Marriott Bandung Dago, Andi Bagistav Oddek yang turut membuka kegiatan.
“Ini merupakan kegiatan pertama bagi kami, menerima manfaat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kami sendiri menyadari pekerjaan kami ini bergerak di bidang Hospitality yang memang sangat bersinggungan langsung dengan kesehatan mental. Hal itu karena tekanan pekerjaan yang cukup besar. Sebisa mungkin Kami harus menjaga hubungan dengan tamu dengan selalu mengutamakan bersikap ramah kepada tamu. Namun, kami juga menyadari bahwa kami tidak selalu ideal, indeed dunia tidak ideal. Tetapi, kita bisa berpijak dari situ dan sadar bahwa jika kita menemui situasi dan kondisi yang tidak ideal dalam diri kita, itu tidak apa-apa. Kita bisa bicarakan bahwa kita tidak ideal, untuk mencari solusinya, jikalau pun belum ada, kita bisa mulai dari sekedar mendengarkan. Kami berharap, kegiatan ini tidak menjadi yang pertama dan terakhir. Semoga setelah ini, kita masih bisa menjalin kerjasama dan kolaborasi lainnya di masa mendatang”, papar Andi pada sambutannya.
Membalas paparan GM Hotel Courtyard by Marriott Bandung Dago tersebut, Dr. Ervina mengungkapkan bahwa ke depannya kegiatan serupa diselenggarakan kembali tentu dengan dasar kebutuhan industri itu sendiri.
“Kami terus berupaya agar keilmuan yang kami geluti ini bukan hanya berguna di dalam kelas-kelas diskusi bersama mahasiswa di kampus saja, tetapi juga turut mampu menjawab tantangan yang sedang dihadapi oleh masyarakat dan industri pekerjaan dalam hal praktik sosial. Dengan demikian, (ilmu) yang kami geluti lebih bisa bermanfaat secara luas”, pungkasnya.
Kegiatan sendiri berlangsung di Ruang Magnolia 1-2, Hotel Courtyard by Marriott Bandung Dago, yang berlangsung selama 3 jam, yaitu sejak pukul 14.00 s.d 17.00 WIB, dan diikuti oleh 27 staf Hotel Courtyard by Marriott Bandung Dago. Forum diskusi dimulai dengan adanya pemaparan 3 materi yang saling berkesinambungan.
Materi pertama berjudul “Maintaining Mental Health From The Spiritual Perspective” yang dibawakan oleh Dr. Hero Gunawan, M.Hum. Selanjutnya, materi kedua berjudul “Raising Mental Health Awareness at Workplace” yang disampaikan oleh Susiyanti Rusyan, M.Hum. Terakhir, materi berjudul “Tips and Tricks to maintain mental health in hospitality industry”.
Adapun jalannya diskusi antara pembicara dan peserta dipandu oleh Puspita Sari M.Hum., dan Dianita, M.Hum.
Pada pemaparan materinya, Dr. Hero mengajak seluruh peserta untuk menyikapi semua hal yang terjadi di dalam hidup kita, yang kita temui, dengan senantiasa mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa.
“Mendidik jiwa agar tetap sehat adalah dengan cara membenahi “sisi dalam” diri kita, yaitu hati. Hidup ini merentang di antara sabar dan syukur. Jika kita mendapat musibah, maka bersabarlah, dan sabar itu baik bagi kita. Jika kita mendapat nikmat/kebaikan, maka bersyukurlah, dan syukur itu baik bagi kita. Tetap mengingat Allah dalam kondisi apa saja, sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring. Jika kita selalu melibatkan Allah dalam segala sesuatunya, insyaAllah pertolongan Allah itu nyata adanya dan akan kita dapatkan meski dalam kondisi yang tak terduga”, jelasnya.
Pada materi berikutnya, Susiyanti mengajak seluruh peserta untuk selalu “mawas” akan kesehatan mental bukan hanya untuk diri sendiri namun juga peduli akan kesehatan mental rekan kerja kita.
Dalam materinya, beliau juga menyampaikan betapa pentingnya untuk merespon segala sesuatu apalagi yang sifatnya negatif dengan memberikan respon berupa bahasa yang positif.
“Hidup itu sebenarnya adalah seni merespon. Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita ini banyak sedikitnya itu merupakan akibat dari bagaimana kita merespon. Bahasa yang positif dapat memancarkan aura yang positif pula bagi penuturnya dan memberikan ketentraman, kenyamanan, bagi pendengarnya. Jadi, bila kita menemui situasi yang kurang menyenangkan, contohnya kita mendapat komplain kurang mengeenakkan dari tamu hotel, respon semua itu se-positif mungkin. Agar tamu merasa lebih baik. Barangkali tamu yang datang juga sedang terganggu mentalnya.
Di samping itu, kita juga harus aware dengan mental kita sendiri. Boleh kok merasa tidak baik-baik saja, boleh! It is ok not to be ok! Namun, kita harus mampu mengukur diri, sampai kapan tidak ok tersebut. Kita harus bisa bangkit. Tentukan kapan bounchyback-nya. Kapan kita akan kembali bekerja seperti biasanya” , tegas Susiyanti.
Materi terakhir lebih ke penerapan langsung kesadaran akan kesehatan mental di industry Hospitality.
Dr. Ervina menegaskan bahwa pekerjaan datang lengkap bersama tantangannya, dan itu juga didasari dari seberapa banyak kita dapat dari pekerjaan itu. “With great power comes great responsibility”, ujarnya. Beliau mengajak seluruh peserta untuk selalu melakukan yang terbaik dalam bekerja dan selalu memperhatikan kondisi kesehatan mental rekan kerja dengan menerapkan “Don’t be judgmental! Kita bertumbuh bersama di sini, di Hotel ini, maka kita harus saling menjaga, saling respect.
Dengan demikian, vibrasi hal positif tersebut akan sampai kepada tamu Hotel sehingga mereka merasa nyaman dan tentu akan kembali lagi ke hotel ini”, kata Dr. Ervina.
Seluruh peserta terlihat sangat antusias selama mengikuti kegiatan. Forum diskusi berjalan sangat interaktif.
“Terima kasih banyak kepada Bapak/Ibu Pemateri yang sudah memberi begitu banyak memberikan masukan positif dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental bagi kami. Kami berharap ke depannya akan ada lagi kegiatan serupa yang tentu saja sangat berguna bagi kami”, kesan Rania, salah satu peserta yang merupakan staf hotel divisi cleaning service. (SR)