BUDAYA – METROPAGI.COM || Budaya Sunda memiliki ciri khas yang membedakan dari budaya lain. Masyarakat Sunda terkenal sebagai masyarakat yang lemah lembut dan spiritual. Dalam masyarakat sunda sangat dikenal dengan istilah silih asih, silih asah dan silih asuh .
Silih asih atau cinta kasih terhadap sesama manusia itu merupakan hal yang mendasar dari sebuah nilai spiritual. Silih asah bermakna saling memperbaiki diri sehingga setiap masyarakat saling mendidik satu sama lain. Saling melindungi, saling menjaga dan saling memberikan perhatian kepada sesama disitulah makna silih asuh menjadi bagian yang tak dapat terlepas dari nilai budaya sunda yang harus terus melekat dalam setiap orang sunda.
Pada perkembangan saat ini banyak masyarakat Sunda mulai pudar akan nilai-nilai budaya yang seharusnya terus diterapkan dalam setiap tingkah dan laku lampahnya dalam sehari-hari. Sehingga hal ini perlu ditekankan kepada orang tua sekarang untuk tidak melepaskan budaya Sunda sebagai pakaian sehari-hari baik bagi mereka sendiri maupun bagi anak-anaknya.
Selain hal-hal mendasar seperti itu Sunda juga memiliki nilai-nilai lain yang terkenal yaitu terkenal dengan orang-orang yang sopan, rendah hati terhadap sesama, saling menghormati baik itu anak muda kepada orang tua ataupun sebaliknya. Hal itu terlihat dari kosa kata Sunda yang begitu kaya, membedakan antara berbicara dengan orang lain ataupun berbicara dengan orang yang lebih tua bahkan pada yang lebih muda.
Selain nilai-nilai tersebut, masyarakat Sunda memiliki ragam kesenian yang saat ini ataupun masa lalu diakui oleh bangsa dunia. Kesenian Sisingaan, Wayang Golek, permainan anak-anak yang begitu beragam sehingga menjadikan karakter cageur, bageur, singer dan pinter. Orang sunda terkenal orangnya sehat akal pikirnya, berprilaku baik, mawas diri dan cerdas-cerdas.
Angklung, Calung, Kacapi, kendang dan goong merupakan alat musik khas Sunda yang populer selain nilai-nilai diri yang begitu baik. Ada beberapa kesenian yang saat dipentaskan memiliki nilai magis yaitu Kuda Lumping dan antraksi Bangbarongan. Dua pertunjukan tersebut secara akal pikir tidak akan diterima, karena didalamnya kadang dibumbui dengan pertunjukan memakan pecahan kaca seperti pertunjukan Kuda Lumping.
Tari jaipongan adalah salah satu tari kreasi baru di Jawa Barat (masyarakat Sunda) yang dalam perkembangannya begitu populer dan dinikmati oleh berbagai kalangan baik lokal maupun mancanegara. Tari ini bergenre tari rakyat, tari yang berasal dari ketuk tilu dan pencak silat yang dipadukan menjadi tari jaipongan yang dinamis dan artistik.
Boleh dibilang tari Jaipongan merupakan salah satu identitas kesenian Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, yang disambut dengan pertunjukan tari ini.***
Sumber : https://kebudayaan.upi.edu/artikel/detail/11/artikel-nilai-budaya-sunda-yang-harus-dijadikan-pijakan-dalam-berperilaku.html