CIMAHI – METROPAGI.COM || Unit Pelayanan Terpadu Pengelolaan Air Limbah domestik (UPT PALD) kota Cimahi melaksanakan kegiatan silahturahmi dan diskusi panel dengan para penggiat Sanitasi dengan mengusung tema “Sanitasi Cimahi Bersinergi (SACAI)” yang digelar di Saung Apung Napak Sancang, Cililin – Kab. Bandung Barat, Kamis ( 14/12/2023)
Kepala UPT PALD kota Cimahi, sekaligus penggagas program SACAI, Achmad Suparlan, S.Hut.,M.M., mengatakan arti dari kata SACAI adalah air bersama yang menurut terminologi Sunda adalah cai nu ngahiji atau air yang bersatu, namun dalam artian kata SACAI yang digagasnya adalah sebuah artian yang mengartikan bersinerginya warga kota Cimahi dalam menjaga air untuk kehidupan dimasa sekarang dan masa depan, dimana untuk mewujudkan program dan aksi dalam menjaga kelestarian air di kota Cimahi pihaknya berkolaborasi bersama pentahelix dengan 5 unsur subjek atau stakeholder,
yaitu: Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi Media).
“Kegiatan ini lebih ke merekatkan tali silahturahmi bersama teman-teman komunitas penggiat sanitasi, selain daripada bersilaturahmi ini kami juga membahas berbagai persoalan yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan serta berbicara tentang air yang menjadi sumber penghidupan kita semua yang harus kita jaga bersama dengan mengangkat tema “Sanitasi Cimahi Bersinergi” atau disingkat menjadi SACAI. Nah … dari sana timbulah pemikiran bahwa sanitasi ini harus dijaga secara keroyokan, lalu makanya kami mengundang ABCGM, yaitu unsur akademisi, unsur dari bisnis, unsur dari komunitas, government dan media,” ucapnya kepada Wartawan usai acara.
Ia menuturkan bahwa tema program SACAI tersebut bertujuan untuk menata dan menjaga lingkungan lebih baik kedepannya, dan dalam agenda silahturahmi yang dilaksanakan adalah untuk merencanakan, membangun dan melaksanakan dalam menjaga sanitasi lingkungan secara bersama-sama dengan 5 unsur pentahelix.
“SACAI menurut terminologi Sunda adalah Air yang sama, tetapi kalau dalam harfiahnya adalah Sanitasi Cimahi Bersinergi, jadi orang-orang penggiat Sanitasi secara sinergi merencanakan atau membangun melaksanakan kegiatan yang betul-betul “Babarengan” supaya hasilnya lebih baik kedepannya dalam menata lingkungan ini,” tandasnya.
“Insyaallah awalnya SACAI ini tadinya hanya gerakan moril saja, akan tetapi nanti kedepannya kita akan melakukan gerakan aksi babarengan , tentunya bekerja bersama-sama bersinergi dari mulai teman-teman akademisi, bisnis, komunitas, government dan media . Artinya, dari pekerjaan berat ini seberat bagaimanapun bisa akan sangat terasa enteng jika kita bekerja bersama-sama, ditanggung renteng babarengan dalam membangun dan menata, menjaga sanitasi air dan lingkungan di kota Cimahi ini dengan memfungsikan peran daripada kebijakan masing-masing dari setiap unsur tadi,” imbuhnya.
Dikatakan Achmad, bahwa kegiatan yang dilaksanakan bersama para penggiat Sanitasi tersebut tidak menggunakan anggaran dana APBD kota Cimahi, melainkan sumbangsih dari unsur Bisnis dan komunitas sanitasi serta penggiat lingkungan.
Hadir pada acara silahturahmi dan diskusi panel Penggiat Sanitasi kota Cimahi tersebut, Sekda Kota Cimahi ; Dikdik Suratno Nugrahawan, S.Si., M.M., Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Endang, S.Ip, MT., perwakilan dinas terkait Pemkot Cimahi, dari unsur Bisnis (BIOFUN) ; Aher, Akademisi dari fakultas Teknik lingkungan hidup ITENAS, Pemimpin Redaksi media Online metropagi.com & netjabar.com, dan komunitas penggiat sanitasi kota Cimahi.(Tedy)**