CIMAHI, METROPAGI.COM – Pasca hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Kota Cimahi beberapa hari yang lalu, Kelurahan Setiamanah lakukan monitoring kebencanaan bersama unsur lembaga forum RW, LPM, MUI, FPRB dan Linmas, Senin (11/11/2024).
Lurah Setiamanah Ratih Dwi Setia Putri mengatakan kegiatan monitoring kebencanaan pasca hujan deras dan angin kencang dilaksanakan guna mendata masyarakat yang terkena dampak bencana tersebut.
“Monitoring kebencanaan pasca hujan deras dan angin kencang di Kelurahan setiamanah dilaksanakan dengan dinas terkait juga kelembagaan-kelembagaan yang ada di Kelurahan setiamanah. Setelah kami menerima hasil laporan dari wilayah juga dari linmas kurang lebih ada sekitar 10 rumah warga yang terdampak kerusakan ringan kemudian 2 tempat usaha warga yang statusnya rusak berat karena tertimpa pohon tumbang, kebetulan itu adalah warung kelontong dan warung sirup,” ungkapnya.
Selanjutnya Ratih langsung berkoordinasi dengan dinas terkait dan lembaga yang ada di kelurahan terkait bantuan yang akan diberikan.
“Kami koordinasikan dengan lembaga-lembaga yang ada di Kelurahan setiamanah, juga dinas terkait dengan bantuan yang bisa diberikan kepada warga karena yang kita ketahui bersama yang paling parah di Kota Cimahi yaitu di Kelurahan Baros sehingga untuk kelurahan setiamanah, kami beserta para lembaga berinisiasi untuk menggalang donasi,” jelasnya.
Terakhir Ratih menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang saat ini memang sudah memasuki musim penghujan.
“Untuk masyarakat tentunya selalu waspada terhadap perubahan cuaca saat ini yang kita ketahui juga sudah masuk musim penghujan, kemudian juga lebih diperiksa lagi kontur keadaan bangunan rumah masing-masing, karena kebetulan yang tertimpa bencana kemarin warga yang terdampak adalah warga warga yang memang akan kami diusulkan perbaikan rumah rutilahu di tahun 2025, sehingga kami himbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan juga melihat situasi keadaan rumah, juga dihimbau untuk tidak parkir di bawah pohon besar yang notabenenya memang usianya sudah lama untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (Red)