CIMAHI, METROPAGI.COM – Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah residu yang sulit diolah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi terus berupaya menemukan solusi. Saat ini, Cimahi telah memiliki incinerator di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Cibeber. Namun, pengoperasiannya masih memerlukan kajian lebih lanjut untuk memastikan kesesuaian dengan standar lingkungan.
Pengoperasian Incinerator
Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengatakan bahwa pihaknya masih mengkaji berbagai opsi. Opsi tersebut termasuk kemungkinan kerja sama dengan pihak lain atau pemanfaatan incinerator dengan memenuhi persyaratan yang berlaku.
“Sisanya ini yang residu, mungkin ke depan apakah bisa kerja sama dengan pihak lain atau dibakar. Kalau dengan incinerator, tentu ada syarat-syaratnya yang harus kita perhatikan. Kami juga sudah mempelajari teknologi yang diterapkan di daerah lain dan akan kita jajaki lebih lanjut,” ujarnya, dikutip dari rri.co.id, Rabu (29/1/2025).
Target Pengelolaan Sampah Mandiri
Pemerintah Kota Cimahi menargetkan pengelolaan sampah secara mandiri. Tujuannya agar tidak lagi bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang kapasitasnya saat ini dibatasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hasil Pengurangan Sampah
Menurut Chanifah, tren pengurangan sampah yang dikirim ke TPA terus menunjukkan hasil positif. “Harapan saya tentunya akhir tahun ini sudah tidak buang sampah lagi ke TPA, dan kita harus optimis. Dalam beberapa tahun terakhir ini, sampah yang dibuang ke TPA terus menurun,” katanya.
Data Produksi Sampah
Berdasarkan data DLH Kota Cimahi, produksi sampah rumah tangga di kota ini mencapai 231 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 97-100 ton masih dikirim ke TPA Sarimukti, sementara sisanya telah dikelola secara mandiri.
Dengan upaya tersebut, diharapkan Kota Cimahi dapat mencapai target pengelolaan sampah mandiri dan mengurangi ketergantungan pada TPA Sarimukti. (TD)