BANDUNG, METROPAGI.COM – Aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” kembali digelar di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Aksi ini digelar oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung. Mereka menuntut pemerintah tidak memangkas anggaran, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan, Jumat (21/2/2025)
Koordinator aksi, Abdul Sallas, mengatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai upaya perlawanan atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memangkas anggaran pendidikan dan kesehatan. “Kami menuntut untuk dibatalkan efisiensi anggaran pendidikan dan kesehatan, karena anggaran itu adalah anggaran yang paling dasar,” katanya, dikutip dari Tribunjabar.id
Menurut Abdul, pemangkasan anggaran pendidikan ini bisa berpengaruh pada pemberian beasiswa yang selama ini diterima banyak mahasiswa, salah satunya lewat Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Ketika anggaran beasiswa ini dihilangkan, dikhawatirkan banyak mahasiswa tidak akan dapat meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi,” ucapnya.
Abdul juga menyoroti penambahan kementerian dan keberadaan staf khusus yang justru menambah beban anggaran di pemerintah. “Pemerintah itu bagaikan belut yang ucapannya tidak bisa dipegang,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa pos anggaran yang tidak diefisiensikan seperti polisi dan legislatif (DPR). “Harusnya, anggaran di dua lembaga itu pun turut dilakukan efisiensi, bukan menurunkan pagu anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan,” kata dia.
Selain itu, Abdul juga menilai program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah digembor-gemborkan dirasakan tidak tepat jika harus memangkas anggaran pendidikan. “Percuma kalau makan dikasih bergizi, tapi otak tidak dikasi. Itu percuma saja,” katanya.
Aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” ini merupakan bagian dari serangkaian aksi protes yang digelar di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Aksi ini digelar sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-rakyat. (TD)
Sumber: tribunJabar