CIMAHI, METROPAGI.COM – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di Kota Cimahi dipusatkan di Kampung Adat Cireundeu. Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, yang mengumumkan rencana menjadikan Cireundeu sebagai kawasan konservasi adat, budaya, dan lingkungan, Jumat (21/2/2025).
“Cireundeu ke depan akan menjadi pusat adat dan kebudayaan serta konservasi lingkungan,” ujar Adhitia, dikutip dari rri.co.id
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keluhan masyarakat terkait minimnya perhatian pemerintah terhadap peringatan HPSN.
Sebagai bagian dari program konservasi, pemerintah akan menanam bambu sebagai varietas utama di kawasan tersebut. Selain itu, Adhitia juga berencana membangun monumen peringatan untuk mengenang tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah dua dekade lalu yang menewaskan 157 jiwa.
“Kami akan membangun monumen di sini, bukan hanya sebagai simbol mengenang tragedi, tetapi juga untuk edukasi lingkungan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kawasan Cireundeu akan dikembangkan menjadi area terpadu yang mencakup wisata budaya dan pertanian. Saat ini, kawasan tersebut sudah memiliki embrio pengembangan dengan keberadaan kampung adat serta singkong sebagai komoditas unggulan.
Adhitia berharap pembangunan kawasan konservasi, termasuk monumen, zona hutan bambu, dan lahan pertanian, dapat direalisasikan tahun depan.
“Lahan seluas 45 hektare telah siap dan telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah tetangga,” tambahnya.
Ia optimistis pengembangan Cireundeu akan sukses dengan melibatkan para budayawan setempat.(TD)