CIMAHI, METROPAGI.COM – Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, melarang sekolah-sekolah di Cimahi untuk mengadakan study tour ke luar daerah. Kebijakan ini sejalan dengan keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang kegiatan study tour ke luar provinsi demi keselamatan siswa.
Ngatiyana menyebutkan bahwa study tour ke luar daerah hanya akan menambah beban biaya bagi orang tua dan meningkatkan risiko keselamatan bagi siswa. “Alasannya, pertama pemborosan biaya, kedua keselamatan bagi anak-anak dan termasuk membebani orang tua,” katanya, di Pemkot Cimahi, Senin (3/3/2025).
Sebagai solusi, Ngatiyana menyarankan agar sekolah-sekolah di Cimahi mengadakan kegiatan edukasi di dalam kota. Cimahi memiliki sejumlah destinasi wisata edukatif yang dapat dimanfaatkan tanpa harus bepergian jauh.
“Kalau memang ingin study tour, cukup yang dekat-dekat saja. Di Cimahi sendiri banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk edukasi,” katanya.
Pihaknya juga akan memberikan sanksi kepada sekolah yang tetap memaksa mengadakan study tour ke luar daerah. “Terkait sanksi, pasti ada. Kalau sudah diingatkan tapi tetap tidak mau mengikuti aturan, maka harus siap menanggung risikonya,” tegasnya.
Selain itu, Ngatiyana juga berjanji untuk melakukan pengecekan langsung ke sekolah-sekolah untuk memastikan sarana dan prasarana pendidikan dalam kondisi yang layak. Pemkot Cimahi juga akan terus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan sekolah.
“Kami akan memastikan tidak ada lagi fasilitas sekolah yang rusak, termasuk kamar mandi yang tidak layak pakai,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, Pemkot Cimahi menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan siswa, serta menghemat biaya orang tua. (TD27)