CIMAHI, METROPAGI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih jeli saat membeli produk MinyaKita. Hal itu dilakukan setelah ditemukannya produk MinyaKita kemasan 1 liter yang tak sesuai takaran beredar di Kota Cimahi.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Indra Bagjana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan produk MinyaKita yang tidak sesuai takaran.
“Tentu kita mendorong warga untuk memperhatikan betul takaran saat membeli minyak goreng ini, karena kita sudah temukan yang tidak sesuai takaran,” kata Indra, Senin (10/3/2025).
Untuk mempermudah dalam menghitung akurasi takaran MinyaKita, Indra menyarankan masyarakat untuk mengukur berat dari produk MinyaKita.
“Jadi kan kita tahu massa minyak goreng, rata-rata kalau ditimbang beratnya 0,9 kilogram itu dapat dipastikan 1 liter,” ungkapnya.
Dari uji sampel yang dilakukan oleh Disdagkoperin Kota Cimahi di Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, dan Pasar Melong, mayoritas produk MinyaKita tidak sesuai dengan takaran.
“Dari 7 sampel, ada 5 tidak sesuai dengan takaran. Artinya masih ada yang sesuai dengan takaran, jadi harus jeli,” ucapnya.
Sebelumnya, Disdagkoperin Kota Cimahi melakukan uji sampel terhadap berbagai kemasan produk MinyaKita. Dari 7 sampel produk MinyaKita berukuran 1 Liter yang diuji, 5 sampel terbukti tak sesuai dengan takaran.
” Kita ambil sampel dari yang kemasan plastik maupun botol, itu dari 7 produsen berbeda, nah yang pas 1 liter hanya 2 sampel,” kata Indra.
Pihaknya akan mengambil lebih banyak sampel untuk memastikan sejauh mana produk MinyaKita mengalami penyunatan takaran. Dari sampel yang telah diperiksa, terdapat sampel yang kekurangannya mencapai 300 mililiter.
“Jadi kekurangan dari kemasan 1 liter itu beragam. Satu kemasan yang isinya hanya 700 mililiter, 800 mililiter, 780 liter, dan 980 liter. Kita akan coba ambil setidaknya 20 sampel,” ungkapnya.
Adanya isu penyunatan takaran produk MinyaKita berawal dari laporan warga Cipageran Kota Cimahi. Disdagkoperin kemudian menurunkan tim untuk melakukan konfirmasi terhadap informasi tersebut.
“Awalnya ada laporan warga di Cipageran, lagi masak dia iseng dituangkan ke dalam gelas ternyata hanya 800 mililiter kurang lebih. Kita turun bersama UPTD Metrologi turun ke sana ternyata benar dibawah 1 liter selisih 200 mililiter yang dari PT Artha Eka Global Asia yang sudah jadi isu nasional. Kemudian kita tindaklanjuti sampai hari ini,” pungkasnya.(td27)