BANDUNG, METROPAGI.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menarik perhatian dengan gebrakan efisiensi anggaran. Kali ini, ia menginstruksikan agar mobil dinasnya yang berjenis Mercedes Benz Sprinter dialihfungsikan menjadi rumah sakit berjalan. Langkah ini diungkapkan Dedi saat meninjau kendaraan dinas di Gedung Pakuan, Kota Bandung, dan dibagikan melalui akun TikTok resminya, Sabtu (22/2/2025).
Saat melihat barisan kendaraan dinas yang terparkir, Dedi mempertanyakan usia kendaraan dan pemanfaatannya. Begitu tiba di Mercedes Benz V-Class, ia langsung meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman untuk mengubahnya menjadi rumah sakit berjalan.
“Pak Sekda, oleh bapak ini dialokasikan ini ubah jadi mobil rumah sakit,” kata Dedi dalam video yang viral di media sosial. Ia menjelaskan bahwa rumah sakit berjalan ini harus memiliki fasilitas lengkap, termasuk pemeriksaan jantung, layanan kesehatan ibu hamil, hingga deteksi kanker. “Yang ada pemeriksaan jantung, pemeriksaan ibu hamil, kalau perlu bisa mendeteksi kanker di sini, pemeriksaan darah,” lanjutnya.
Efisiensi Anggaran
Selain mengubah mobil dinas menjadi fasilitas kesehatan, Dedi juga menyoroti efisiensi anggaran dengan merampingkan jumlah kendaraan dinas yang dianggap membebani keuangan daerah. Ia memerintahkan agar mobil Toyota Camry keluaran 2007 segera dilelang karena biaya pemeliharaannya yang tinggi. “Jadi gubernur itu punya mobil rumah sakit, tapi bukan buat saya,” ujar mantan Bupati Purwakarta ini. “Ini mah pasti jarang dipakai, beurat (berat),” tambahnya.
Sebagai gantinya, Dedi memilih menggunakan Toyota Innova Zenix yang sebelumnya dipakai oleh gubernur terdahulu. Sedangkan Toyota Alphard miliknya ia berikan kepada Sekda Herman untuk digunakan sebagai kendaraan dinas resmi.
“Mobil bapak (yang saat ini digunakan) kasihkan,” tegasnya.
Kendaraan dinas untuk pelayanan publik
Dedi juga menata ulang penggunaan kendaraan dinas lainnya agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Beberapa sepeda motor dinas dialihkan untuk operasional Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sepeda motor Honda CBR dijadikan kendaraan operasional Dinas Perhubungan, sementara Royal Enfield dan BMW diberikan kepada Satpol PP dan pimpinan kantor gubernur. Langkah ini sejalan dengan visi Dedi Mulyadi dalam menata keuangan daerah dan memastikan aset pemerintah digunakan secara maksimal untuk kepentingan rakyat. Dengan kebijakan ini, kendaraan dinas tidak hanya menjadi simbol birokrasi, tetapi benar-benar berfungsi untuk mendukung pelayanan publik.
Gebrakan Dedi dalam efisiensi anggaran ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi pendekatan pragmatisnya dalam mengelola aset daerah, sementara sebagian lainnya menantikan realisasi dari rumah sakit berjalan yang diusulkannya.
Sebelumnya, Dedi mencopot Siti Faizah sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Depok karena melanggar aturan terkait kegiatan pelaksanaan study tour ke luar Provinsi Jabar.
Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya, mengatakan pihaknya sudah menunjuk Plh Kepala Sekolah SMAN 6 Depok untuk melakukan tugas rutin selama belum ada pengangkatan kepala sekolah yang baru. (Krisiandi).
Sumber: kompas.com