BANDUNG, METROPAGI.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan terobosan besar dengan menggandeng akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melakukan riset mendalam demi menciptakan tata ruang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Jawa Barat.
Langkah ini mengubah paradigma perencanaan tata ruang di Jawa Barat, di mana sebelumnya setiap kabupaten/kota menyusun tata ruangnya sendiri, kini Pemprov Jabar akan mengacu pada hasil riset akademisi ITB.
“Polanya dibalik, kalau dulu tata ruang disusun kabupaten/kota, sekarang yang mengerjakan tata ruang saya akan minta ITB untuk menganalisis seluruh tata ruang di Jawa Barat. Nanti berdasarkan riset itu akan diikuti oleh Kabupaten/Kota,” ujar Dedi Mulyadi dalam kanal YouTube pribadinya, dikutip Senin (10/3/2025).
Sebagai langkah awal, Dedi Mulyadi akan menggelar rapat pada hari kamis (13/3/) bersama seluruh jajarannya di Bogor untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang Jawa Barat.
“Hari Kamis, kami akan kumpulkan seluruh stakeholder di Bogor. Setelah itu, kita akan lakukan evaluasi tata ruang se-provinsi Jawa Barat,” tegasnya.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga berkomitmen untuk mengembalikan kawasan Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor, menjadi hutan setelah sebelumnya digusur karena diduga menjadi penyebab banjir bandang di kawasan Puncak.
Lebih dari 20 ribu pohon endemik akan ditanam di lokasi tersebut sebagai langkah rehabilitasi. Pohon-pohon yang akan ditanam meliputi Rasamala, Puspa, dan Jamuju.
Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan untuk mencegah bencana di masa depan. Ia juga telah memperingatkan pemerintah tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama hutan, sejak duduk di DPR.
“Momentumnya tepat, orang hari ini banjir, baru sadar hutan itu dibutuhkan. Baru sadar, kita ini harus bencana dulu baru sadar. Belum bencana gak sadar-sadar,” sindirnya.
“Saya ngomong begitu sudah dari 2021, saya sudah nunjuk-nunjuk Menteri di DPR ingetin masalah ini. Saya waktu visi misi nyalon Gubernur, visi misi yang saya pertama omongin tata ruang. Gak ada yang denger, sekarang baru orang denger,” katanya. (nvl)