JAKARTA, METROPAGI.COM – Pada Kamis, 20 Februari 2025, Dedi Mulyadi resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat dalam upacara yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta. Usai pelantikan, Dedi langsung menegaskan komitmennya untuk melakukan efisiensi anggaran dan mengalokasikan dana untuk pembangunan fasilitas pendidikan di Jawa Barat.
“Pelantikan ini jadi momentum kita untuk meluruskan pemahaman tentang efisiensi karena selama ini efisiensi dipahami sebagai pemotongan anggaran. Di Jawa Barat, efisiensi itu bukan memangkas anggaran, tetapi mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi belanja yang lebih penting. Belanja pesta menjadi belanja yang bermanfaat dan hura-hura menjadi belanja untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Dedi, mengutip laman Gubernur Jabar pada Kamis, 20 Februari 2025,
Salah satu langkah nyata dalam kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Dedi adalah pembangunan ruang kelas dan sekolah baru.
“Ini untuk membangun 3.333 ruang kelas baru, sekolah baru, dan membebaskan tanah untuk pembangunan sekolah dalam dua tahun ke depan,” lanjut Dedi.
Dedi menjelaskan bahwa anggaran pembangunan fasilitas pendidikan ini berasal dari realokasi belanja tidak prioritas.
“Dari perhitungan pembiayaan anggaran, kami telah mengubah mata anggaran dari belanja tidak penting menjadi belanja yang lebih penting. Per tadi malam, jumlahnya mencapai Rp 5,5 triliun. Kita berharap bisa mencapai Rp6 triliun,” pungkas Dedi.
Selain pembangunan sekolah, Dedi juga merancang beberapa inisiatif lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Dalam sektor infrastruktur, anggaran perbaikan jalan naik dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun.
Di sektor energi, pemerintah provinsi akan mengalokasikan dana Rp350 miliar untuk penyediaan sambungan listrik bagi hampir 200.000 warga yang belum memiliki akses listrik.
Sementara itu, dalam sektor kesehatan, program pembangunan rumah sakit dan penyediaan 200 unit ambulans untuk daerah terpencil juga menjadi prioritas. Di bidang perumahan, pemerintah provinsi meningkatkan alokasi dana untuk renovasi rumah bagi warga miskin dari Rp20 miliar menjadi Rp120 miliar, dengan subsidi Rp40-50 juta per unit rumah.
Dedi juga menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat untuk menopang berbagai program tersebut.
“Kita minta kenaikan PAD ini agar seluruh dana bagi hasil sebesar Rp6 triliun bisa 100 persen untuk pembangunan infrastruktur jalan, tidak boleh digunakan untuk yang lain,” tegas Dedi.
Kebijakan pembangunan 3.333 ruang kelas dan sekolah baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat dan mengatasi ketimpangan akses pendidikan di berbagai daerah.
Dengan realokasi anggaran yang lebih fokus pada kebutuhan rakyat, Dedi Mulyadi optimistis bahwa Jawa Barat akan mengalami kemajuan signifikan dalam berbagai sektor dalam lima tahun ke depan.
Sumber: metrotvnews.com