JAKARTA, METROPAGI.COM – Presiden RI Prabowo Subianto ternyata rindu untuk kembali atau pulang ke Indonesia setelah sekitar 10 hari melakukan kunjungan kenegaraan secara maraton ke sejumlah negara.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sesi wawancara dengan wartawan di sela-sela kegiatan menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, Minggu (17/11).
“Saya ingin segera pulang sebetulnya,” ujar Prabowo dalam rekaman video wawancara yang dibagikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Dalam rekaman itu, Prabowo terlihat didampingi Menlu Sugiono dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pada kesempatan itu, Prabowo menjelaskan alasannya melakukan kunjungan luar negeri maraton dengan durasi lama tersebut.
“Kebetulan begitu saya dilantik ada G20 dan ada APEC, dan untuk itu saya harus datang. Dan juga karena, karena, G20 dan APEC berdekatan dan jauh, sekalian saya manfaatkan untuk mampir ke beberapa negara,” ujarnya.
Sebelum ke Brasil, Prabowo diketahui melakukan kunjungan kenegaraan ke China dan Amerika Serikat. Lepas dari Brasil, dia mengaku akan melanjutkan ke Inggris dan mungkin ke sejumlah negara di Timur Tengah.
“Ada Tiongkok, Amerika, dan nanti pulang dari sini saya akan ke Inggris untuk bicara ekonomi juga. Kemungkinan-kemungkinan kita bisa tarik investasi,” katanya.
“Dari situ saya juga berusaha untuk mampir di timur tengah, beberapa negara di timur tengah. Hanya nanti kita lihat apakh tanggalnya cocok atau tidak,” sambung Prabowo.
Memungkasi wawancara itu, dia pun mengungkapkan perasaannya yang sebetulnya ingin segera pulang ke Indonesia.
Perjalanan Presiden Prabowo ke luar negeri dimulai dengan kunjungan kerja ke China pada 8 November, kemudian 11 November menuju Amerika Serikat, dilanjut 14 November ke Peru, dan akhir pekan lalu di Brasil.
Perbaikan ekonomi dalam negeri
Prabowo menyampaikan fokusnya di awal-awal tahun masa menjabat sebagai Kepala Negara bahwa untuk membawa perbaikan ekonomi domestik di Indonesia.
“Saya sebetulnya fokus di bulan-bulan pertama, tahun-tahun pertama, saya harus fokus untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri,” katanya.
Selama Prabowo melawat keluar negeri, jalannya roda pemerintahan pusat di Indonesia dipegang Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka sebagai Pelaksanatugas (Plt) Presiden.
Sebagai Plt Presiden, Gibran harus berkonsultasi dengan Prabowo jika ingin menetapkan kebijakan baru saat menjadi pelaksana tugas presiden.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31 Tahun 2024 yang diteken oleh Prabowo pada 8 November 2024.
“Apabila dalam jangka waktu penugasan tersebut, perlu segera ditetapkan suatu kebijakan baru, maka Wakil Presiden sebagai pelaksana tugas Presiden wajib terlebih dahulu berkonsultasi dan meminta persetujuan Presiden,” demikian bunyi diktum kedua seperti dikutip Minggu (10/11).
Dalam Keppres itu juga disampaikan, Gibran wajib melaporkan seluruh tugas yang dilakukannya selama menjabat sebagai pelaksana tugas setelah Prabowo kembali ke Indonesia.
“Setelah Presiden berada kembali di tanah air, penugasan berakhir dan Wakil Presiden segera melaporkan pelaksanaan tugas tersebut kepada Presiden,” bunyi diktum ketiga.
(tim/kid)
Sumber: cnnindonesia.com