CIMAHI, METROPAGI.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, meresmikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di RW 01 Kelurahan Utama pada Senin (18/11/2024).
Program ini merupakan inisiatif bersama antara BRI Peduli dan Forum ITB Angkatan 1984.
Dicky Saromi menjelaskan tujuan dari pembangunan SPALD ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi multi-pihak sebagai mitra pembangunan, khususnya dalam penyediaan sarana sanitasi. Selain itu, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan padat penduduk dan menurunkan risiko stunting di area tersebut.
Dicky menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi pentahelix yang terwujud dalam menangani masalah sanitasi di Kota Cimahi. Ia menekankan pentingnya upaya bersama ini dalam mencapai target Cimahi untuk mengurangi angka stunting dan menghilangkan kawasan kumuh.
“Kita hari ini meresmikan pembangunan sistem pengolahan air limbah di Kelurahan Utama, yang dibantu oleh BRI Peduli atas inisiasi dari Forum ITB ’84. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi, sanitasi yang baik akan membawa lingkungan yang baik, dan lebih dari itu, kehidupan yang baik bagi generasi penerus kita agar terbebas dari stunting,” kata Dicky.
Dicky mengatakan kepedulian ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dimana masyarakat membutuhkan untuk pengolahan-pengolahan air limbah yang layak, sebagaimana hal ini lebih ke kebermanfaatan juga untuk kesehatan dimasa depan.
“Kita harapkan apa yang kita lakukan hari ini akan memunculkan banyaknya kepedulian kepada masyarakat, sehingga Cimahi yang saat ini sudah bebas dari buang air sembarangan akan lebih bagus lagi dalam sistem pengolahan air limbahnya. Dan dalam kaitannya, sekarang kasus stunting di kota Cimahi sudah semakin menurun dan kita juga menanganinya tidak di hilir, akan tetapi lebih berprioritas ke hulu, agar mereka sudah benar-benar tidak terlaminasi oleh air buangan sendiri dan sebagainya, ini adalah bagian dari upaya kita mengatasi stunting,” ucapnya kepada awak media usai acara.
Komisaris BRI, Nurmaria Sarosa, menyatakan dana CSR BRI Peduli dengan nilai sebesar 500 juta Rupiah dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang sanitasi.
“Untuk program penurunan angka stunting ini tentunya kami juga mendukung sekali Bapak Wali kota juga sudah melakukan banyak hal yang harus kami dukung, BRI ada dimana-mana termasuk ada di Cimahi, jadi tentunya kami pasti juga mendukung program-program seperti ini termasuk program stunting. Dana CSR BRI ini kami manfaatkan untuk rakyat, dan program ini akan kami teruskan karena masih banyak yang perlu diperbaiki di bidang sanitasi,” tuturnya. (Tedy)