JAKARTA, METROPAGI.COM || Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden, ada satu pekerjaan terberat baginya. Tidak lain tidak bukan adalah mengajak perusahaan-perusahaan tambang membangun smelter sendiri.
“Pekerjaan berat dan melelahkan selama menjabat sebagai Presiden selama 10 tahun adalah mengajak perusahaan pertambangan membangun smelter. Pekerjaan sangat berat,” ujar Presiden Jokowi saat meresmikan smelter milik PT Freeport di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Presiden Jokowi ingat betul di tahun 2017 dirinya harus bernegosiasi dengan CEO Freeport, Richard Adkerson. Hasil negosiasi saat itu yaitu sepakat membangun smelter di Gresik.
“Karena saya tahu, memang ini adalah investasi yang tidak kecil. Rp56 Triliun itu bukan uang yang kecil, uang yang gede banget,” kata Presiden Jokowi, lebih lanjut.
Presiden RI ke-7 itu memahami betul setiap perusahaan harus melakukan kalkulasi keuntungan dari pembangunan smelter. Setelah kalkulasi selesai, barulah berlanjut ke tahapan-tahapan selanjutnya seperti persiapan lahan dan konstruksi.
Presiden Jokowi mengatakan, dengan adanya smelter itu, tentu akan ada pendapatan lebih yang masuk untuk negara. Dan baginya, yang terpenting adalah harus memberi keuntungan untuk negara.
“Penerimaan negara kira-kira Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia, baik berupa deviden royalti, pph badan, pph karyawan, pajak. Untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor, semuanya kira-kira angkanya seperti itu, ini angka yang sangat besar sekali,” ucap Presiden.
Selanjutnya, Kepala Negara ingin, semakin banyak perusahaan tambang di Indonesia yang membangun smelter di dalam negeri. Sehingga, pengolahan hasil tambang langsung dapat dilakukan di dalam negeri.
“(Bayangkan) penerimaan negara kita akan semakin besar dan semakin meningkat. Dibanding apabila kita hanya mengekspor ‘raw material’ atau mengekspor bahan mentah saja,” kata Presiden.
Terakhir, Presiden berharap kehadiran smelter Freeport akan lahir industri-industri turunan dari tembaga di sekitar PT Freeport Indonesia. Diantaranya pabrik Cooper Foil yang sudah mulai produksi.
Sumber: rri.co.id