CIMAHI – METROPAGI.COM || Anggota DPRD Kota Cimahi Fraksi Hanura, Euis Isop Romaya, menjadi narasumber di acara Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) kota Cimahi yang berlangsung di Aula Kelurahan Karangmekar, Jl. Lurah karangmekar Cimahi Tengah, Selasa (1-08-2023).
Tampak hadir dalam acara tersebut, Ketua KPPI kota Cimahi, Dra. Aida Cakrawati Konda perwakilan P2KBP3A, Sekretaris kelurahan Karangmekar, Fitri Purbasari Perwakilan Ketua TP-PKK kecamatan Cimahi Tengah, dan kelurahan Karangmekar, Setiamanah, Cimahi, dan 100 orang masyarakat dari kelurahan Karangmekar, Padasuka dan kelurahan Cimahi.
Euis Isop Romaya mengatakan, kedatangan dirinya ke acara tersebut adalah sebagai narasumber di Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) kota Cimahi, dengan tujuan mengadakan pendidikan politik perempuan bagi pemula, dengan tema ” Meningkatkan Partisipasi dan Kualitas Politik Perempuan dalam Demokrasi di Pemilihan Tahun 2024″.
“Ini merupakan suatu kesempatan untuk silaturahim dengan masyarakat yang ada di Kecamatan Cimahi Tengah, bagaimana sosok perempuan yang sudah jadi, bisa sedikitnya berikan gambaran kepada masyarakat, edukasi terkait dengan pentingnya peranan perempuan di politik tahun 2024,” ucap Euis kepada Wartawan.
Ia menyampaikan, dalam kiprah kita sebagai perempuan, sejauh mana hal ini bisa dijadikan gambaran terhadap mereka dan pentingnya perempuan masuk dalam kancah politik, dalam artian sedikitnya kita bisa memberikan motivasi terhadap perempuan-perempuan yang tergabung dari tiga Kelurahan ini, yaitu Kelurahan Karang Mekar, Setiamanah dan Kelurahan Cimahi,” katanya.
” Alhamdulillah antusias sekali melihat mereka ingin tahu bahwa politik itu apa manfaatnya untuk perempuan itu apa. Dan intinya ada satu kesepakatan bersama pada hari ini bahwa kita memiliki mindset yang memang satu tujuan yaitu memajukan perempuan di pembangunan melalui parpol,” ujarnya.
Menurut Euis, mereka-mereka dengan istilah perempuan untuk perempuan bisa memajukan derajat kaum perempuan di parpol, karena melihat kondisi saat ini masih minim sekali belum sampai batas ambang minimalnya itu 30% sementara yang kita capai masih baru kemarin 2019 itu terakhir 20%,” imbuhnya.
Dalam hal ini Euis mengatakan, masih ada PR bersama, agenda bersama bagaimana meningkatkan partisipasi dari kaum perempuan agar tertarik masuk dalam dunia kaca politik. karena majunya suatu daerah suatu negara tergantung dari seberapa jauh perempuan tersebut sejahtera,
“Kalau kaum perempuan sudah sejahtera maka daerah tersebut sudah maju, kuncinya adalah kalau suatu daerah ingin maju harus majukan dulu perempuannya, kita sepakat dalam hal ini, mengemas bahwa perempuan harus bisa untuk unjuk kebolehannya memiliki nilai kompetitif bahwa kita bisa mendapatkan hak-hak sebagai perempuan sebagai diri pribadi anggota keluarga maupun anggota masyarakat lebih jauhnya dalam pembangunan,” pungkasnya. (Tedy)