BANDUNG, METROPAGI.COM – GP Ansor merupakan komunitasnya pemuda NU (Nahdlatul Ulama), di mana langkah pertamanya harus menyatukan diri dalam wadah Anshor yang sebenarnya.
Organisasi Ansor bersama anggota yang meliputi pengurus PC Anshor Kabupaten, PAC, dan juga rantingnya harus ada pengurus yang lengkap dan terstruktur, sehingga dengan itu semua nantinya bisa menjalankan organisasi ini dengan baik dengan rencana aksi yang akan di jalankan organisasi ini kedepannya, ungkap Anggota DPRD provinsi Fraksi PKB, Asep Samsudin dihadapan puluhan kader GP Ansor dalam acara sosialisasi Perda Pondok pesantren yang berlangsung di RM.Panyaungan Ciherang Banjaran Kab.Bandung, Jumat (13/12/2024).
Dalam kesempatannya Asep Syamsudin menyampaikan, agar organisasi ini bisa berjalan dengan baik, dirinya memberikan arahan supaya organisasi GP Ansor bisa melengkapi kepengurusan. Tentunya dengan merekrut kepengurusan baik dari tingkat PC, PAC dan ranting Anshor, dimana ini nanti bisa berbasis desa maupun Ranting berbasis RW untuk se-Kab.Bandung yang ada di 31 Kecamatan.
“Jadi dengan jumlah anggota Ansor berbasis sampai ke tingkat RW, tentunya ketika kita bekerja sama itu akan bisa lebih mudah, dan ini merupakan sebuah pondasi membangun dari segi sisi internal organisasi,” ucapnya.
Lebih lanjut Asep Syamsudin juga berharap para anggota Ansor ini bisa mengerti tentang kedudukan dia sebagai Ansor di NU itu sebagai apa.
“Maka anggota GP Anshor ini jangan sampai tidak paham Islam dan juga jangan sampai tidak paham NU (Nahdatul Ulama), sehingga idiologisasi dan kaderisasi ini harus terus di lakukan,” tegas Asep Syamsudin
Selain itu semua, Anggota Dewan Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKB Menyampaikan bahwa anggota GP Ansor ini tentunya harus kita berdayakan, baik dari segi pendidikan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, baik IQ maupun qualitynya.
” Tentunya, ini akan mendorong semua anggota Ansor itu akan mengerti, melek politik dan paham birokrasi, sehingga mengkhidmatkan dirinya dalam berorganisasi itu akan lebih paham,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakanya, GP Anshor ini merupakan para pemuda yang harus siap menghadapi bonus Demografi, dimana secara pendidikannya harus bisa di siapkan guna menciptakan kwalitas generasi muda yang unggul, supaya tidak menjadi bencana Demografi.
” Makanya untuk menghadapi Indonesia Emas di tahun 2045 nanti, tentunya harus ada peningkatan Sumberdaya manusia, termasuk GP Anshor di Kab Bandung yang merupakan para pemuda sebagai elemen genetik dari NU sebagai penggerak dari agenda perjuangan Nahdlatul Ulama, tukasnya.***